PK IMM FISIPOL UMY
Fastabiqul khairat

Dilema Tujuan Perjuangan Organisasi Mahasiswa: IMM Hadir dengan Berbagai Macam Gerakan Moral

oleh Raden Ambara Wibisana

Gerakan mahasiswa di Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai agen perubahan sosial dan politik. Di satu sisi, gerakan mahasiswa diidentifikasi sebagai kekuatan politik yang memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan publik dan gerakan sosial. Namun, di sisi lain, gerakan mahasiswa juga dipandang sebagai gerakan moral yang bertujuan untuk mengembangkan kritis dan etika dalam tindakan mereka. Bahkan hingga saat ini, belum ada pernyataan maupun informasi yang jelas tentang bentuk partisipasi mahasiswa Indonesia terhadap masalah politik.

            Dalam konteks ini, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang memiliki peran penting dalam membentuk gerakan moral di kalangan mahasiswa. IMM didirikan pada 14 Maret 1969 dengan misi untuk mengembangkan potensi kritis, intelektual, dan spiritual mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita kebangsaan dan kemanusiaan yang lebih tinggi. Sebagaimana yang tertuang dalam tujuan IMM yaitu terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka rangka mencapai tujuan persyarikatan Muhammadiyah. Realisasi tujuan tersebut, tertuang dalam Tiga Kompetensi Dasar (Trikoda) IMM yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas yang wajib dimiliki setiap kader IMM. Hal tersebut diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa yang berakhlak mulia, progresif, terampil, berkepribadian kuat serta peduli pada kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, IMM  lebih memilih memfokuskan diri pada kegiatan keagamaan dan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

            Meskipun IMM tidak secara eksplisit terlibat dalam gerakan politik, IMM memiliki peran penting dalam membentuk gerakan moral yang mendorong perubahan sosial. IMM memandang bahwa gerakan moral dapat menjadi modal dasar dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. IMM memiliki beberapa program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan, bakti sosial, dan program pemberdayaan masyarakat.

            Namun, dalam beberapa kasus, IMM juga terlibat dalam gerakan politik. Sebagai organisasi mahasiswa Islam yang besar, IMM memiliki potensi pengaruh politik yang signifikan di Indonesia. Hal ini terlihat dalam beberapa aksi mahasiswa yang dilakukan oleh IMM, seperti protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. IMM juga mengambil sikap dalam beberapa isu politik yang kontroversial, seperti dukungan mereka terhadap hak kemerdekaan Palestina dan kritik mereka terhadap kebijakan pemerintah terkait permasalahan sosial.

            Pada kondisi dilema gerakan mahasiswa saat ini, IMM muncul sebagai gerakan moral mahasiswa yang memiliki peran penting dalam mendorong perubahan sosial. Meskipun terkadang terlibat dalam gerakan politik, IMM lebih fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial yang memperbaiki kualitas hidup masyarakat. IMM meyakini bahwa gerakan moral dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun gerakan sosial yang lebih luas, karena gerakan moral mendorong keterlibatan masyarakat dalam perubahan sosial secara positif dan berkelanjutan.

Dilema yang terjadi pada gerakan mahasiswa sekarang, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi mahasiswa. Meskipun organisasi mahasiswa memiliki aspirasi dan tujuan yang jelas, namun kenyataanya seringkali kesulitan untuk menentukan arah yang tepat untuk mencapai tujuannya. Dalam beberapa kasus, gerakan mahasiswa dapat kehilangan arah dan terpecah belah karena perbedaan pandangan dan strategi dalam mencapai suatu tujuan. Namun, dengan fokus pada gerakan moral, gerakan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang efektif dan berkelanjutan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Gerakan moral yang dibangun oleh organisasi mahasiswa seperti IMM dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang dihadapi masyarakat.

Selain itu, gerakan mahasiswa juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat yang ingin mereka perjuangkan. Sebagai agen perubahan, gerakan mahasiswa harus mampu mengedepankan kepentingan masyarakat dan tidak semata-mata berorientasi pada kepentingan politik atau kelompok tertentu. Dengan memperhatikan kepentingan masyarakat, gerakan mahasiswa dapat menjadi lebih relevan dan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam mendorong perubahan sosial.

Dalam hal ini, IMM dapat dijadikan contoh bagi organisasi mahasiswa lainnya dalam membangun gerakan moral yang efektif dan berkelanjutan. Dengan fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, IMM telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun gerakan sosial yang positif dan berkelanjutan. Selain itu, dengan menghindari kecenderungan menjadi gerakan politik, IMM tetap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat tanpa terjebak dalam dinamika politik yang sementara. Kesimpulannya, pada kondisi dilema arah gerakan mahasiswa seperti sekarang tentang gerakan politik ataukah moral. IMM dapat dijadikan contoh dengan berfokus pada gerakan moral yang mendorong perubahan sosial secara positif dan berkelanjutan dengan mengedepankan kepentingan masyarakat. Gerakan moral IMM menekankan pada pengembangan moral dan akhlak yang tinggi sebagai landasan perjuangan mahasiswa. Tujuan gerakan ini adalah untuk menghasilkan kader-kader mahasiswa yang mempunyai jiwa moral yang kuat dan bertindak secara bertanggung jawab dalam memperjuangkan aspirasi dan hak-hak masyarakat. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa harus mempertimbangkan kembali arah gerakan mereka dan mengevaluasi peran dan tujuan organisasi mahasiswa dalam mendorong perubahan sosial yang berkelanjutan.

You may also like...