PK IMM FISIPOL UMY
Fastabiqul khairat

Refleksi Gerakan Feminisme

Spread the love

Oleh Rizki Azmalla Akmal
(Ketua Umum PK IMM FISIPOL UMY)

*Ilustrasi

Dalam kehidupan sehari hari pastinya kita akan ditemukan dengan berbagai persoalan sosial, karena pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial, dan terkadang sudah ada konstruksi-konstruksi sosial yang berlaku di setiap kelompok masyarakat, baik itu berkenaan dengan norma atau bahkan dari hal yang paling mendasar, yaitu sebuah kerangka berfikir di dalam kelompok masyarakat tersebut. Hal itu yang kadang kita harus bisa mengikuti sebuah konstruksi sosial yang ada, atau bahkan kita memiliki kesempatan untuk berusaha mengubah sebuah konstruksi sosial atau paham di kelompok masyarakat dengan melakukan perlawanan, dengan perkembangan peradaban tentunya ada beberapa hal yang dianggap sudah terlalu kolot dan sudah tidak relevan dalam kehidupan sesuai perkembangan peradaban saat ini.

Salah satu Gerakan perlawanan yang penulis memperkirakan akan terus eksis sampai kapanpun karena Gerakan ini dilandasi oleh rasa ketidakpuasan serta memperjuangkan hak hak kaum wanita, Gerakan feminisme. Gerakan feminisme sudah berlangsung sejak berabad abad lamanya, kaum Perempuan berusaha untuk melawan konstruksi sosial yang berlaku serta berusaha melawan penindasan serta segala bentuk diskriminasi dalam setiap aspek kehidupan.  Gerakan ini  dimulai dari akhir abad ke-18 lalu mulai mengalami perkembangan pesat sampai saat ini.

Salah satu tokoh feminisme yaitu Mary Wollstonecraft menuliskan buku yang berjudul  A Vindication of The Right of Woman. Tulisan tersebut berisi mengenai kritikan terhadap revolusi prancis yang mana hal yang terjadi pada saat itu hanya berlaku untuk laki laki, dan tidak berlaku untuk perempuan, baik itu dari segi pendidikan,politik dan juga pernikahan, ia mengungkapkan bahwasannya semua pendidikan yang diterima perempuan itu hanya dirancang untuk menjadikan mereka hanya sekedar hiasan bagi kehidupan laki laki, oleh karenanya terdapat banalitas intelektual yang terjadi saat itu.

Mengenal feminisme

feminisme menjadi sebuah gerakan yang menciptakan gelombang perlawanan yang besar di berbagai negara pasalnya gerakan ini memberdayakan seluruh perempuan dalam mewujudkan hak hak penuh milik mereka, singkatnya gerakan ini berusaha memperjuangkan terciptanya ruang bermain yang sama antara perempuan dan laki laki, istilah feminisme diambil dari kara feminin atau femininitas, yang mengacu pada kata sifat yang artinya kewanitaan.

Gerakan ini berangkat dari sebuah keresahan dari sebuah paham sosial yang berkembang saat itu, yang beranggapan bahwa masyarakat akan selalu memprioritaskan sudut pandang laki laki, dan perempuan selalu diperlakukan tidak adil dalam masyarakat sehingga gerakan ini lahir yang berupaya mendobrak hal tersebut, berusaha membangun peluang yang sama dari segi pendidikan yang setara dengan laki laki, gerakan ini terus aktif menyuarakan atau mengkampanyekan hak hak perempuan, termasuk hak untuk memegang jabatan politik, hak untuk memilih,bekerja, mendapat upah yang setara dan masih banyak lagi.

Selain tuntutan diatas gerakan feminisme juga berusaha melindungi semua perempuan dari segala tindak kekerasan yang terjadi baik itu seperti pelecehan seksual, pemerkosaan hingga kekerasan dalam rumah tangga, gerakan yang luar biasa ini cukup mengubah tatanan sosial dalam sejarah, khususnya di barat dimana feminisme barat hampir secara universal dihargai atas pencapaian untuk memilih hak pilih perempuan.

Terdapat sebuah tulisan yang menarik dari salah satu tokoh feminisme seorang penulis buku dari amerika, dalam buku Feminism is for everybody dalam bukunya bell hooks menekankan bahwasannya gerakan feminisme bukan hanya terfokus pada hal hal perempuan, bahwasannya pembebasan laki laki juga perlu dimasukan dalam tujuan feminisme, sebab ia percaya yang dirugikan dengan peran gender tradisional bukan hanya perempuan saja namun laki laki juga dirugikan, dia juga membahas bagaimana patriarki dan peran gender tradisional memaksa norma gender yang berlaku secara kaku, sehingga terdapat tembok pembatas dalam kebebasan individu untuk mengekspresikan diri mereka secara otentik.

Hooks juga berpendapat bahwasannya patriarki bukan saja menindas perempuan namun juga paham patriarki turut membawa pengasingan terhadap laki laki dari sisi emosional, dengan begitu terdapat batas batas yang tercipta sehingga makin membuat laki laki dan perempuan akan sama sama dirugikan, ini menjadi refleksi bagi setiap gabungan feminisme oleh gerakan perempuan yang sedang berlangsung, tidak hanya mengagungkan sebuah gerakan tanpa landasan yang jelas namun juga dilandasi oleh rasa kemanusiaan dan berusaha meretas batas sebuah paham maskulinitas yang beracun juga memberikan pemahaman serta penyesuaian diri dengan definisi sempit soal kejantanan.

Tak sedikit gerakan feminisme saat ini hanya berpaku pada hal-hal yang bersifat perempuan tanpa coba untuk memahami bahwasanya gerakan ini adalah sebuah gerakan kemanusian bukan hanya  terfokus pada satu gender saja, jika gerakan tersebut hanya terfokus pada satu gender saja maka kita hanya menciptakan sebuah gelombang perpecahan dalam babak yang baru, feminisme adalah sebuah gerakan yang diciptakan untuk melakukan perubahan sosial bukan untuk membuat satu gender unggul di atas gender yang lain.

Oleh karenanya, setiap nafas perjuangan harus dikembalikan pada hakikat utamanya yaitu berusaha menciptakan sebuah keteraturan yang berujung pada keindahan bukan menciptakan satu gerakan yang berujung pada perpecahan diperlukan pendekatan inklusivitas dalam memahami gerakan feminisme, dan mendorong agar sebuah teori ini bukan hanya sebuah paham yang bersarang pada pemikiran saja namun diperlukan sebuah praktik yang sudah tidak memandang bahwa dia laki laki atau dia perempuan.

Dengan begitu feminisme dapat dijadikan sebuah momentum mendobrak kebuntuan sejarah, serta mendorong kita untuk dapat merangkul bersama sebagai sebuah gerakan bersama dalam upaya  transformasi sosial dengan aktif berupaya menciptakan sebuah konstruksi sosial baru yang dapat lebih adil dan setara bagi semua, diperlukan pendidikan feminisme yang jelas bagi siapa saja yang berupaya untuk menggabungkan gerakan ini agar tidak terjadi gerakan tanpa landasan, perlu sekiranya ditekankan kembali bahwasannya feminisme bukanlah sebuah gerakan pertarungan antar jenis kelamin, gerakan feminisme tidak sesempit itu, namun gerakan feminisme merupakan gerakan perjuangan untuk pembebasan dan kesetaraan manusia.

Daftar Pustaka:

Afra, F. (2023, Oktober 27). Feminisme Adalah Gerakan Kesetaraan Gender Perempuan di Berbagai Bidang. Diambil kembali dari detik.com/edu: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7005224/feminisme-adalah-gerakan-kesetaraan-gender-perempuan-di-berbagai-bidang

Briatte, A.-L. (2020). Feminisme dan Gerakan Feminis di Eropa. Encyclopédie d’histoire numérique de l’Europe, 1.

Hooks, B. (2000). FEMINISM IS FOR EVERYBODY. Amerika serikat : south and press.

Umam. (2021, Januari 1). Apa Itu Feminisme? Ketahuilah Segala Hal Pentingnya! Diambil kembali dari gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/feminisme/

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *